Kerumunan Jokowi Dibandingkan dengan Penyambutan Habib Rizieq, Kapitra: Itu Simbol Perlawanan
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengatakan kerumunan massa saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, NTT tidak bisa disamakan dengan momentum penjemputan Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 10 November 2020.
Diketahui, saat itu aktivitas bandara Soekarno-Hatta sempat terganggu akibat membludaknya massa yang menyambut kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi.
"Beda waktu, beda konteks ya. Beda konteks, konteks Rizieq itu (kerumunan di bandara) adalah simbol perlawanan terhadap pemerintah yang sah," ucap Kapitra kepada JPNN.com, Rabu (24/2) malam.
Selain itu, kata Kapitra, kerumunan Jokowi di NTT juga beda konteks dengan peristiwa di Petamburan yang membuat Habib Rizieq dipenjara.
Sebab, dalam kasus kerumunan massa saat akad nikah putri Habib Rizieq yang dibarengi dengan Maulid Nabi itu terdapat ajakan atau undangan sehingga timbul kerumunan.
"Kerumunan kedua (Petamburan-red) itu memang diimbau, diberitahu kerumunan itu datang kan ada pemberitahuan masif, termasuk kerumunan di Tebet," lanjut mantan pengacara Habib Rizieq ini.
Sementara, kerumunan massa yang muncul karena kunjungan Jokowi di Maumere itu terjadi secara spontan. Karena itu, tidak pas bila diperbandingkan dengan kasus Habib Rizieq.
"(Habib Rizieq) mengajak orang berkerumun sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah yang sah, itu yang beda. Tidak apple to apple (tidak sama)," tegas Kapitra.
Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT, Selasa (23/2). Berbagai video yang beredar memperlihatkan massa berkerumun mendekati Kepala Negara yang berada di dalam mobil.
Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera bereaksi saat kerumunan Jokowi di NTT dibandingkan dengan kasus Habib Rizieq.
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto