Kerusakan Mesin Sebabkan Jatuhnya Aeroflot

Kerusakan Mesin Sebabkan Jatuhnya Aeroflot
Kerusakan Mesin Sebabkan Jatuhnya Aeroflot
Pejabat dari Aeroflot mengatakan pesawat tersebut berputar sekitra 3.600 kaki dalam kondisi cuaca yang sulit, termasuk mendung rendah yang menyelimuti kawasan itu dan juga hujan yang tiba-tiba turun. Kontroler penerbangan Irek Bikbov mengatakan kepada televisi Channel One bahwa pesawat tersebut berjalan sangat aneh, mengabaikan perintah untuk terbang rendah ke tempat final.

Ketika pilot di tanya apakah semua yang terjadi di dalam kokpit itu pilot itu dan sedang mengalami stress. Dia menjawab secara positif, namun dari suaranya diketahui pilot sedang mengalami stress. ”Dia memiliki kebiasaan yang aneh, dan juga tidak mematuhi perintah saya,” kata  Bikbov.

Irina Andrianova, juru bicara menteri pertahanan sipil mengatakan pesawat tersebut hilang kontak sekitar 1.800 meter ari lokasi. Pesawat itu meledak danm terbakar. Rekaman pesawat telah di temukan, dan pejabat tersebut mengatakan akan memakan waktu tiga hingga empat minggu untuk menganalisa penemuan itu.  Kecelakaan itu juga mengganggu lalu lintas jalur kereta api Trans Siberia. Petugas emergensi juga sedang melakukan identifikasi korban dan melakukan pembuktian sample darat dan DNA yang kemungkinan akan memakan waktu bertahap hingga beberapa minggu.

Aeroflot berkomitmen membayarkan semua tanggungan asuransi secara penuh kepada setiap korban sebesar USD 80.000 (Rp 744 juta). Pavel Shevchenko, 36, penduduk Perm yang tinggal hanya 300 meter dari lokasi kecelakaan mengatakan dia terbangun setelah mendengar suara ledakan. Dia mengkhawatirkan bila ada suadara dan juga temanya yang turut menjadi korban kecelakaan tersebut. ”Sangat rumit, tidak ada kata-kata yang bisa mendeskripsikannya,” ujarnya kepada kanor berita Associated Press.

PERM – Investigasi penyebab jatuhnya pesawat Rusia milik maskapai penerbangan Aeroflot Minggu dini hari (15/9) mulai menemui titik terang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News