Kerusuhan Etnis Kembali Landa Myanmar

Kerusuhan Etnis Kembali Landa Myanmar
Kerusuhan Etnis Kembali Landa Myanmar
Setidaknya 43 orang tewas dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal pada Maret lalu setelah terjadi penyerangan besar-besaran terhadap masyarakat muslim. Kejadian ini dipicu oleh pertengkaran antara pemilik toko emas muslim dan pelanggannya Budha di kota pusat Meiktila.

Beberapa biksu yang terlibat dalam kerusuhan berada di belakang kampanye nasionalistik menyerukan untuk memboikot toko-toko milik Muslim. Kerusuhan ini telah menyulut ketegangan agama yang mendalam. Tahun lalu sekitar 200 orang tewas dalam bentrokan antara umat Buddha dan Muslim Rohingya - kelompok minoritas yang dimusuhi masyarakat Burma karena menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.

Sementara Rohingya yang digambarkan PBB sebagai salah satu golongan minoritas yang paling teraniaya telah lama ditolak atas kewarganegaraan Myanmar.

Human Rights Watch pekan lalu menuduh pemerintah Myanmar terlibat dalam "pembersihan etnis" di Rakhine meski akhirnya dibantah pemerintah. (esy/jpnn)


YANGON--Aparat Kepolisian Myanmar melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan massa setelah merusak masjid dan toko di wilayah Oakkan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News