Kerusuhan karena Dendam, Sering Ditipu
Minggu, 14 Juli 2013 – 09:53 WIB
“Di sini (LP Tanjung Gusta, Red) ada bebas bersyarat yang bisa bebas setelah menjalani separuh dari hukuman kita. Itu diurus langsung oleh yang bersangkutan. Permasalahannya, banyak para napi mengurus dan diminta biaya sebesar Rp37 juta. Namun bebas bersyarat tidak juga diterima. Ibaratnya para napi ditipu dan mengakibatkan dendam. Jadi ini sudah direncanakan dari dulu,” terangnya.
Masih pengakuan RN, pada saat awal kejadian, dia yang tinggal di lantai lima mendengar suara berisik dan berteriak dari lantai dua yang merupakan tempat khusus napi teroris dan tahanan yang akan dihukum mati serta yang sudah melakukan kejahatan berulang kali.
“Di sana berteriak-teriak dari dalam kamar. Karena jam 5 sore kami sudah masuk krengkeng. Mulailah didobrak sampai rusak bang. Berkeluaranlah mereka dan bergabung semua. Selanjutnya turun dan di situlah mulai perang bang,” terangnya.
Saat ratusan napi sudah berada di halaman, terang RN, mereka melempari penjaga dengan batu yang ada dan merusaki sarana Lapas. Sebagian napi memanjat dan membakar bagian mercusuar dan ruangan lainnya termasuk ruangan penjagaan.
MEDAN - Pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang warga binaan atau narapidana (napi). Dia menyebutkan, aksi kerusuhan dan kebakaran
BERITA TERKAIT
- Ketum Hikmahbudhi Sebut Kaesang Anak Muda yang Berani Memberikan Contoh
- Polisi Ungkap Identitas Mayat Anak Perempuan yang Ditemukan di Pesisir Pantai Lebak
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara
- Qodari Bela Kaesang, Singgung Mahfud MD yang Pernah Menggunakan Jet Pribadi Juga
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Daya Tampung Sudah tak Cukup, Masjid di Shuzuoka Segera Direnovasi