Kerusuhan karena Dendam, Sering Ditipu
Minggu, 14 Juli 2013 – 09:53 WIB
“Ada kawanku yang dipindahkan dari Siantar ikut melarikan diri. Namanya Endra umurnya 27 tahun dan orangnya pincang. Terus ada kudengar kalau seorang Napi Teroris tewas kena tembak waktu mau melarikan diri,” akunya.
Usai keributan itu, RN yang bekerja sebagai petugas memasak makanan di LP Tanjunggustaitu mengatakan kalau mereka enggan menerima polisi masuk ke dalam LP. Pasalnya, RN mengatakan kalau rekannya sesama napi sangat membenci polis.
“Polisi itu arogan dan mau menjebak orang sehingga masuk penjara dan jadi napi. Banyak yang sudah merasakan. Selain itu, mungkin karena polisi yang menangkap dan menyiksa mereka waktu diperiksa. Aku saja pernah jadi korban penyiksaan,” kisahnya.
Hingga sampai saat ini, papar RN, para napi hanya memperbolehkan pihak TNI yang masuk ke dalam Lapas. Mereka bekerjasama memperbaiki ronsokan bangunan dan menyusun semua yang telah berantakan.
MEDAN - Pengakuan mengejutkan datang dari salah seorang warga binaan atau narapidana (napi). Dia menyebutkan, aksi kerusuhan dan kebakaran
BERITA TERKAIT
- Mengenal Maestro Seni Tradisi Peraih Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024
- Jadi Sopir Jaringan Narkoba Sultan Malaysia, Oknum Polisi Briptu AW Belum Tersangka
- Terima Ketua Presidium PACS, Agung Pambudi: KLHK Tidak Merekomendasikan Tanah Adat di Simalungun
- Ridho Membunuh Teman Kencan Setelah 2 Kali Begituan, Pemicunya Diungkap saat Sidang
- Hasil Seleksi Administrasi CPNS Pekanbaru 2024: 452 Pelamar Dinyatakan TMS
- Honorer 2 Tahun Ikut Pendaftaran PPPK 2024, Pemda Berdasar Database BKN