Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas
Jumat, 03 Februari 2012 – 05:15 WIB
KAIRO - Sembari membopong dua fans klub tamu, Al-Ahly, yang sudah tewas, Mamdouh Eid setengah berlari dengan sisa tenaga menuju pintu keluar Stadion Port Said, Port Said, Mesir, dini hari kemarin WIB. Suasana di stadion berkapasitas 18 ribu orang itu sudah mendidih: fans klub tuan rumah, Al-Masry, memburu dan menghajar pendukung serta pemain Al-Ahly dengan batu, botol, tongkat, bahkan senjata tajam. Sebuah tayangan video amatir memperlihatkan seorang petugas keamanan malah sibuk menelepon saat suporter saling beradu fisik. Jadilah, pasca kerusuhan terburuk terkait sepak bola sejak 80 orang tewas dalam laga kualifikasi Piala Dunia Zona CONCACAF antara Guatemala versus Kosta Rika di Guatemala City pada Oktober 1996 itu, berkembang kabar bahwa tragedi di Port Said tersebut sudah "diskenario". Yakni, oleh militer yang bekerja sama dengan polisi.
Sial bagi Eid, sampai di depan pintu keluar, petugas tak mau membuka pintu. Manajer eksekutif Komite Suporter Al-Ahly itu pun akhirnya mengikuti langkah para pemain Al-Ahly menuju ruang ganti dan meletakkan jenazah dua suporter tersebut di sana. "Polisi hanya diam dan ambulans datang sangat terlambat," ujarnya geram kepada CNN yang menemuinya di Kairo.
Kesaksian serupa datang dari banyak fans Al-Ahly lainnya yang selamat dari kerusuhan yang menewaskan total 74 orang (ada yang menyebut 79 orang) serta melukai sekitar 1.000 orang lainnya itu. Salah satunya adalah Amr Khamis, anggota Ultras, suporter garis keras Al-Ahly. "Polisi membiarkan kerusuhan itu. Mereka menolak membuka pintu keluar. Padahal, kami dikejar ribuan suporter Al-Masry," kata Khamis.
Baca Juga:
KAIRO - Sembari membopong dua fans klub tamu, Al-Ahly, yang sudah tewas, Mamdouh Eid setengah berlari dengan sisa tenaga menuju pintu keluar Stadion
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer