Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas

Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas
Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas
Pemerintahan sementara Mesir di bawah kendali Dewan Agung Militer langsung membantah tudingan tersebut. "Ada kelompok-kelompok terorganisasi yang secara sengaja memprovokasi polisi sepanjang pertandingan dan mengeskalasikan kerusuhan dengan masuk ke lapangan seusai peluit terakhir wasit," ujar Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim Youssef.

"Polisi sudah berusaha mencegah tanpa terlibat dalam kerusuhan," lanjutnya. Hussein Tantawi, ketua Dewan Agung Militer, juga memastikan tak ada rekayasa dalam kerusuhan yang disebut.

Presiden FIFA Sepp Blatter sebagai "hari kelam bagi sepak bola" tersebut. "Insiden ini tak akan menghancurkan Mesir. Kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja. Kami tidak akan menindak semua yang terlibat," tegasnya sebagaimana dikutip Associated Press.

 

Militer mengerahkan dua pesawat untuk menjemput para pemain Al-Ahly di Port Said dan menerbangkan mereka ke Kairo. Sampai tadi malam, aparat telah menangkap 47 orang yang diduga terlibat kerusuhan itu. Kepala Kepolisian Port Said Essam Samak juga telah dipecat.

 

KAIRO - Sembari membopong dua fans klub tamu, Al-Ahly, yang sudah tewas, Mamdouh Eid setengah berlari dengan sisa tenaga menuju pintu keluar Stadion

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News