Kesadaran Masyarakat Indonesia Memilah Sampah Masih Rendah

Pemilahan dengan kategori sampah basah dan kering dilakukan oleh 59 persen responden.
"Pemisahan sampah kering dan basah tidak cukup karena idealnya ada pemisahan organik, anorganik, dan limbah berbahaya," jelas Franklin.
Project Executif Waste4Change Pandu Priyambodo mengatakan, kesadaran masyarakat mengelola masih kecil sehingga harus mulai didorong melalui edukasi.
"Masyarakat kita harus bisa naik kelas, dari yang tagline-nya buang sampah pada tempat mnjadi pilahlah sampah sesuai jenisnya," tambah Pandu.
Sementara, UNDP Senior Programme Manager (Analyst) Anton Probiyantono berharap dunia usaha turut ambil bagian dalam pengelolaan sampah.
"Kita dorong produsen untuk menggunakan atau menghasilkan bahan yang lebih ramah lingkungan," kata Anton.
Wakil Ketua Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia Edi Rivai mengatakan, pemakaian plastik per kapita di Indonesia masih rendah.
Angkanya diperkirakan sekitar 21 kg hingga 22 kg per tahun dengan total jumlah sekitar 5,9 juta ton per tahun.
Hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan rumah tangga yang memilah sampah di Indonesia baru mencapai 49,2 persen.
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas
- Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekalongan Ditutup 6 Bulan, Ini Penyebabnya
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Ajak Kampus Berkolaborasi Mengatasi Darurat Sampah
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024