Kesaksian Para Korban Bom Bunuh Diri yang Nyawanya Nyaris Terenggut
Beni Selamat Berkat Tembok dan Sepeda Onthel
Senin, 26 September 2011 – 08:08 WIB

Kesaksian Para Korban Bom Bunuh Diri yang Nyawanya Nyaris Terenggut
Grace merupakan jamaah aktif di gereja tersebut. Setiap minggu pagi dia selalu beribadah ke gereja Kapunton pada pukul 09.00 hingga 11.00. Grace yang saat itu berjalan menuju luar gereja untuk segera pulang, kaget dan shock begitu mendengar bom meledak. Dia pun tidak bisa ke mana-mana.
Dia hanya berdiri. Saking kerasnya ledakan dan karena posisinya yang dekat dengan pelaku, telinga Grace sempat tak bisa mendengar apa-apa setelah kejadian. "Saya mengira itu suara ledakan trafo. Ternyata bom bunuh diri," jelasnya.
Karena panik dan takut ada bom susulan, Grace dengan tubuh terluka pulang dengan naik becak. Karena lukanya dirasa cukup parah, oleh keluarga dia dibawa ke RS Brayat Minulya.
Korban selamat lain adalah pasangan suami istri (pasutri) Sony Kusworo, 31, dan Diana Dewi, 29. Pasutri yang tinggal di Jalan Lompo Batang Barat VI/09 RT 4/10 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, itu sama sekali tak menyangka bahwa ibadahnya kemarin terusik.
Insiden bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Kepatihan Solo, menyisakan trauma bagi para korban. Inilah kisah mereka yang nyawanya nyaris terenggut itu.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu