Kesaksian Para Korban Bom Bunuh Diri yang Nyawanya Nyaris Terenggut
Beni Selamat Berkat Tembok dan Sepeda Onthel
Senin, 26 September 2011 – 08:08 WIB

Kesaksian Para Korban Bom Bunuh Diri yang Nyawanya Nyaris Terenggut
"Kejadiannya sama sekali tidak terduga. Saat saya menuju ke balik pintu untuk membuatkan susu anak saya, tahu-tahu terdengar dentuman cukup keras di belakang saya. Sampai sekarang suaranya masih berdenging di telinga," cerita Sony ditemui ketika dirawat di RS Brayat Minulya siang kemarin (25/9).
Dalam kondisi panik Sony langsung bergegas mencari istri dan anaknya yang masih berusia 8 bulan. Dia berniat membawa mereka mencari tempat aman. Meski dia dan seluruh keluarga selamat, Sony tetap tak mampu menyembunyikan rasa waswas.
"Saat kejadian, saya dan keluarga tidak sampai pingsan dan masih sempat mencari tempat aman di tempat parkir. Saat itu kami sempat dirawat sementara di sekitar gereja, kemudian dirujuk ke RS Dr Oen. Tetapi, karena di sana tidak segera mendapat perawatan, saya pindah ke sini (RS Brayat Minulya)," ujarnya.
Kondisi anak balitanya, Evra, juga aman. Namun, karena anaknya masih berusia delapan bulan, sampai kemarin Sony juga masih cemas. "Tadi kena serpihan juga, tetapi sekarang sudah dibawa pulang. Tidak sampai dirawat. Apakah pendengarannya juga terganggu, saya belum tahu. Tadi spesialis THT belum buka. Jadi, baru bisa besok (hari ini)," tuturnya.
Insiden bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Kepatihan Solo, menyisakan trauma bagi para korban. Inilah kisah mereka yang nyawanya nyaris terenggut itu.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu