Kesaksian Penambang Ilegal Selamat dari Maut saat Terjadi Banjir dan Longsor
Jumat, 10 Januari 2020 – 21:47 WIB

Pengungsi korban banjir dan longsor di Posko Pengungsian Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Jumat (10/1). Foto: ANTARA/Masyur Suryana
"Kami sebagai buruh penambang hanya mendapatkan upah dari pemilik modal Rp200 ribu per hari," kata Hendar.
Penambang ilegal lainnya, Udin (25) mengaku bahwa pekerjaan penambang cukup berat dan berisiko tinggi jika terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Meski pekerjaan itu mengundang risiko jiwa, namun tetap dikerjakan karena Udin tidak memiliki pekerjaan lain.
"Kami jika tidak bekerja buruh penambang dipastikan keluarga tidak makan," kata Udin. (antara/jpnn)
Penambang ilegal di kawasan Gunung Halimun Salak selamat dari bencana banjir dan longsor karena saat itu sedang libur Tahun Baru.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
BERITA TERKAIT
- Innalillahi, Satu Orang Tewas di Dalam Mobil Avanza yang Tertimbun Tanah Longsor
- Banjir di Padangsidimpuan, 711 Jiwa Mengungsi
- Warga Diminta Waspadai Longsor di Kawasan Menuju Wisata Gunung Bromo
- BPBD Jabar: Longsor Sukabumi, 7 Warga Hilang, 1 Anak Meninggal
- Banjir Disertai Longsor di Sukabumi Menewaskan Satu Warga dan Tujuh Orang Hilang
- Longsor di Garut, Seorang Warga Tertimbun Berjam-jam