Kesaksian Pengikut: Dimas Kanjeng Juga Mampu Melenyapkan Uang

Selama nyantri, Sukadi selalu aktif mengikuti program padepokan mulai Salat Berjamaah, membaca wirid tertentu, Salawatan, pengajian umum, sampai istigasah yang sering digelar.
Selama jadi santri, Sukadi tak pernah absen Salat Tahajut bersama santri lain. Aktivitas itu menurutnya sangat membahagiakan.
Makanya, Sukadi enggan menanggapi vonis sesat dari MUI yang dialamatkan ke ajaran guruya. Selama 3 tahun berstatus santri di Padepokan Sukadi mengaku banyak memiliki kolega yang mengedepankan kebersamaan.
Diceritakan, pengikut Dimas dari beragam profesi seperti PNS, pengusaha, pedagang, guru, petani, wirawaswasta, pegawai BUMN, hingga politisi.
“Selama di sana saya tenang, senang, dan bahagia. Ajarannya benar-benar Rahmatan Lil Alamin, bukan saja orang Islam, non Muslim sangat banyak. Orang sepintar Ibu Marwah Daud Ibrahim juga mau jadi santri Dimas Kanjeng,” terang Sukadi lagi.
Terkait dugaan penipuan, pembunuhan, serta ajaran sesat dari Dimas Kanjeng, lagi-lagi Sukadi menolak seluruhnya. Sebagai santri, Sukadi tidak pernah merasa tertipu apalagi merugi.
Dia mengaku hanyalah santri biasa yang hanya mengambil ajaran saja, tidak pernah mengasih mahar sepeserpun.
Selama tig tahun, paling banyak mengasih sumbangan buat yayasan. Dana itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di padepokan serta memajukan organisasi.
Ia mengaku tidak seperti santri berduit serta ingin cepat atau mengejar kekayaan berlebihan. Cobaan mengaji di Padepokan adalah rasa ingin cepat kaya dan itu biasanya dialami oleh santri berduit.
DIMAS Kanjeng Taat Pribadi mengaku bisa menggandakan uang. Mirip semua kisah dongeng yang mampu meninabobokan pengikutnya, lantas mimpi kaya raya.
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan