Kesaksian Penumpang Mobil Rombongan Menteri yang Nyaris Celaka saat Meninjau Ibu Kota Baru

jpnn.com, BALIKPAPAN - Mobil mini bus rombongan menteri yang dikabarkan nyaris celaka saat perjalanan menuju lokasi pembangunan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), ternyata hanya mogok.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi V DPR Irwan Fecho yang merupakan salah satu penumpang dalam mobil tersebut. Ia mengaku saat itu bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.
Menurut Irwan, mobil tersebut hanya mogok karena tidak kuat menanjak akibat kesalahan sopir dalam mengambil jalan saat menanjak.
"Itu driver-nya saja salah ngambil jalan,” jawab Irwan dikonfirmasi jpnn.com, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa malam (17/12).
Saat kejadian, lanjut politikus Partai Demokrat ini, para penumpang juga tidak histeris. Meskipun, katanya, bagi tamu dari Jakarta, kondisi itu tentu bikin panik juga.
"Enggaklah, enggak (histeris). Orang pelan kok, kebetulan saja posisinya dekat di pinggir (jurang), karena mundur kan. Kalau orang Jakarta ya paniklah," jelas Irwan.
Dia memastikan kejadian itu lantaran sopirnya salah dalam mengambil ancang-ancang dan memilih jalur menanjak disusul tikungan ke kanan.
"Iya driver saja, karena buktinya pindah mobil itu lebih banyak penumpangnya lancar-lancar saja,” tandas Irwan.(fat/jpnn)
Mobil mini bus rombongan menteri yang dikabarkan nyaris celaka saat perjalanan menuju lokasi pembangunan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), ternyata hanya mogok.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Buntut Korupsi Pertamax, Pakar Desak Prabowo Nonaktifkan Erick Thohir
- TASPEN Bantu Sertifikasi Halal UMKM Secara Gratis, Dukung Ekonomi Tumbuh Berkelanjutan
- Daftar Nama Dewan Pengawas dan Pelaksana Danantara, Ada Pandu Sjahrir
- PSSI Putuskan Nasib Indra Sjafri Hari Ini
- Erick Thohir Ungkap Alasan Mendatangkan Wasit Asing di Liga 1 & 2
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan