Kesaksian Peserta Breakfast Roundtable Castle Asia soal Bom Marriott
Duduk Paling Ujung, Selamat karena Terhalang Pilar
Kamis, 23 Juli 2009 – 09:38 WIB

Kesaksian Peserta Breakfast Roundtable Castle Asia soal Bom Marriott
Menurut Noke, yang diingatnya saat itu adalah ruangan tiba-tiba gelap karena lampu mati, ditambah debu serta asap dari ledakan. Sesaat kemudian, dia baru sadar jika ada ledakan bom. "Tapi, saya belum bisa ke mana-mana karena ruang masih gelap. Tapi, samar-samar saya lihat ruangan berantakan dan beberapa rekan saya terbaring. Mungkin ada juga yang pingsan," katanya.
Setelah ruangan agak terang, barulah Noke berjalan menuju pintu keluar. Beberapa saat kemudian, dia diantar ke RS Metropolitan Medical Center (MMC).
Ditanya tentang posisi duduk Timothy Mackay, Presdir Holcim Indonesia, yang akhirnya meninggal dunia, Noke mengaku tidak ingat. "Saat itu sudah cukup banyak anggota pertemuan yang hadir. Saya tidak ingat apa Pak Mackay sudah hadir saat itu," ujarnya.
Namun, dia mengakui, posisi duduknya yang bersebelahan dengan James Castle memang paling ujung (paling jauh dari titik ledakan) dan terlindung oleh pilar saat terjadi ledakan. "Mungkin itu yang membuat saya dan Pak James (James Castle, Red) tidak terluka parah seperti rekan-rekan yang lain," terangnya. Dia tidak menjelaskan berapa meter jarak antara dia dan pusat ledakan, serta pilar yang dimaksud.
Saat bom meledak di Hotel JW Marriott Jumat (17/7), para bos perusahaan multinasional baru saja memulai pertemuan rutin. Inilah kesaksian mereka
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu