Kesal Anak Diejek Netizen, Erdogan Ancam Berangus Media Sosial
jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumunkan sebuah rancangan undang-undang baru yang akan memungkinkan pemerintah untuk mengontrol, bahkan menutup platform media sosial.
Berbicara di depan para anggota Partai AK pimpinannya, Erdogan mengeluhkan meningkatnya tindakan amoral di media sosial dalam beberapa tahun terakhir. Dia meyakini hal ini terjadi karena minimnya regulasi.
"Platform-platform itu tidak cocok dengan bangsa ini. Kami ingin menutup, mengontrol mereka dengan membawa (ruu) ke parlemen secepatnya," ujar Erdogan, Rabu (1/7).
Erdogan memberi sedikit bocoran mengenai ruu represif tersebut. Menurut dia, nantinya setiap perusahaan media sosial diwajibkan menempatkan perwakilan di Turki.
Perwakilan itu bertanggung jawab merespons berbagai masalah hukum terkait platform mereka.
"Kami akan menerapkan larangan akses, sanksi hukum dan fiskal setelah regulasi tersebut rampung," tutur dia.
Sehari sebelumnya, Esra Albayrak, putri Erdogan, jadi target olok-olok sejumlah netizen di Twitter.
Tak lama kemudian, polisi menangkap pemilik 11 akun yang dianggap menghina istri Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak tersebut. (reuters/dil/jpnn)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumunkan sebuah rancangan undang-undang baru yang akan memungkinkan pemerintah untuk mengontrol, bahkan menutup platform media sosial.
Redaktur & Reporter : Adil
- Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Pidato, Kemlu: Itu Hal yang Lumrah
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki