Kesal Sama PPKM Darurat, Kades Pasang Baliho dengan Foto Pakai Masker di Dahi
Dia heran dengan kebijakan larangan hajatan dan hiburan. Padahal semua masyarakat butuh bekerja dan harus memehuhi kebutuhan hajatnya.
"Sekarang mau dagang dikejar satpol PP, kapan majunya? Jadi biar pemimpin itu tahu,” katanya.
Samto menekankan aksinya ini sebagai bentuk upaya pembelaan bagi rakyat kecil.
Dia hanya memasang baliho di satu titik saja. Samto pun mengaku tidak peduli dengan kontroversi. Menurutnya, yang kontra dengan pendapatnya pasti para pejabat.
”Saya yakin seniman pro. Rakyat yang ada di desa pasti pro, yang kebakaran jenggot cuma pejabat,” katanya.
Samto pun kembali mengungkapkan kekesalannya karena petugas kerapkali membubarkan hajatan warga. Menurutnya, untuk menggelar hajatan, warga di desa itu sudah menyiapkan hari dan tanggal.
"Kenapa harus dibubarkan semena-mena, hajatan dilarang, saya kecewa, apa tidak susah rakyat,” keluhnya.
Disinggung soal agitasinya yang dianggap provokatif, Samto juga menyatakan tak masalah. Dia sudah siap menghadapi risiko.
Pak Kades bikin baliho besar menyuarakan kekesalannya sama PPKM Darurat. Konon baliho sudah disita, tapi dia pengin bikin lagi.
- FKS Foundation Bangun Sarana Air Bersih Untuk Warga Sragen
- Deklarasikan Era Baru Partai Gerindra di Sragen, Sudaryono: Bersiaplah Jadi Pemenang!
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu