Kesal Sama PPKM Darurat, Kades Pasang Baliho dengan Foto Pakai Masker di Dahi

Dia heran dengan kebijakan larangan hajatan dan hiburan. Padahal semua masyarakat butuh bekerja dan harus memehuhi kebutuhan hajatnya.
"Sekarang mau dagang dikejar satpol PP, kapan majunya? Jadi biar pemimpin itu tahu,” katanya.
Samto menekankan aksinya ini sebagai bentuk upaya pembelaan bagi rakyat kecil.
Dia hanya memasang baliho di satu titik saja. Samto pun mengaku tidak peduli dengan kontroversi. Menurutnya, yang kontra dengan pendapatnya pasti para pejabat.
”Saya yakin seniman pro. Rakyat yang ada di desa pasti pro, yang kebakaran jenggot cuma pejabat,” katanya.
Samto pun kembali mengungkapkan kekesalannya karena petugas kerapkali membubarkan hajatan warga. Menurutnya, untuk menggelar hajatan, warga di desa itu sudah menyiapkan hari dan tanggal.
"Kenapa harus dibubarkan semena-mena, hajatan dilarang, saya kecewa, apa tidak susah rakyat,” keluhnya.
Disinggung soal agitasinya yang dianggap provokatif, Samto juga menyatakan tak masalah. Dia sudah siap menghadapi risiko.
Pak Kades bikin baliho besar menyuarakan kekesalannya sama PPKM Darurat. Konon baliho sudah disita, tapi dia pengin bikin lagi.
- Pemprov Jateng Siap Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk Bantuan Keuangan Desa
- Heboh 4 Kades di Bogor Minta THR, Tim Saber Pungli Bergerak
- Iwan Soelasno: Kades Jangan Risau, Desa Punya 6 Sumber Pendapatan
- Kecek Mengamuk Bawa Samurai, Polisi dan Tentara di Sragen Terluka
- 4 Pencuri Buah Sawit Pak Kades Baru Akhirnya Diringkus
- Mantan Kades Penjual Hutan di Inhu Dilimpahkan ke Kejaksaan