Kesatria Airlangga
Dahlan Iskan
Prof Hafid-lah yang dalam orasinya mengajak mogok. Agar para dokter mogok mengajar di fakultas kedokteran Unair.
Namun ajakan itu sebatas orasi. Pembicara berikutnya, Prof Dr Puruhito mengatakan tidak harus sampai mogok. Kalau para dokter mogok banyak yang dirugikan –padahal tidak ada hubungannya dengan pemecatan. Misalnya mahasiswa kedokteran.
Prof Ito –panggilan akrab ayatullah bedah jantung Indonesia itu juga minta agar demo tidak anarkistis. Akan lebih merugikan Unair. Prof Ito, mantan rektor Unair, juga minta jabatan Prof Bus dipulihkan.
Begawan Unair yang juga ikut demo adalah Prof Dr Dikman Angsar SpOG(K). Prof Dikman juga diundang dialog dengan rektor. Hadir. Bahkan jadi orang yang pertama bicara. Sedang Prof Puruhito tidak bisa memenuhi undangan karena ada tugas lain.
"Saya hadir karena undangan tersebut saya artikan rektor sudah mau membuka pintu dialog," ujar Prof Mik.
Saya makan siang dengan Prof Mik kemarin. Di rumah saung saya. Istri lagi masak soto Banjar paling enak. Rombongan pesepeda anak saya juga memilih finis di soto Banjar.
Prof Mik selalu menghargai dialog. "Ciri masyarakat intelektual adalah mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan. Main SK pemecatan adalah ciri main kekuasaan," ujarnya.
Apalagi, katanya, salah satu tujuan Unair adalah melahirkan Kesatria Airlangga. Seperti dalam hymne-nya. "Kini ada Kesatria Airlangga yang dibunuh," ujar Prof Mik.