Kesedihan Warga Indonesia Merespons Aturan Tahun Baruan di Sydney
Hendra Wijaya dan keluarganya hampir tidak pernah melewatkan pesta kembang api akhir tahun di Sydney, Australia. Namun, tahun ini, ia mungkin hanya akan menyaksikannya dari televisi.
"Karena adanya COVID-19 kita masih agak sedikit concerned karena untuk alasan kesehatan dan perlindungan keluarga," kata Hendra yang berasal dari Magelang.
"Dan nanti kalau dibatasi, apakah worth it untuk pergi ke kota ... dari segi convenience memang agak lebih susah dan kesempatannya terbatas."
Tahun ini, pertunjukan kembang api di negara bagian tersebut memang akan berlangsung "beberapa menit saja", menurut Menteri Utama New South Wales, Premier Gladys Berejiklian.
Kembang api untuk keluarga yang biasanya mulai menghiasi langit Sydney pada pukul 9 malam di hari terakhir bulan Desember telah dibatalkan dan pertunjukan tengah malam hanya akan digelar sebentar.
Selain itu, warga Sydney juga harus melakukan 'booking' dari lokasi makan dan minum untuk bisa pergi ke pusat kota.
"Selama Anda memiliki tiket dan tempat yang harus dikunjungi, Anda boleh ke pusat kota," katanya.
"Tapi, untuk tempat publik di mana ada ribuan orang berkumpul, ini tidak akan dibuka."
Hendra Wijaya dan keluarganya hampir tidak pernah melewatkan pesta kembang api akhir tahun di Sydney, Australia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki