Kesedihan Warga Indonesia Merespons Aturan Tahun Baruan di Sydney

Menonton kembang api dari tempat kerja

Aturan di tengah pandemi yang ada dirasa cukup adil oleh Vania Clarissa yang tidak pernah melewatkan pesta kembang api selama tiga kali merayakan tahun baru di Sydney.
Vania, yang mengatakan menonton "kembang api sudah seperti tradisi" menyayangkan perubahan aturan tahun ini, tapi ia tetap mendukungnya.
"Cukup sedih untuk tahu bahwa kita harus ada bukti kalau mau ke restoran dan sebagainya, namun di saat yang bersamaan ini juga baik karena kita masih diizinkan ke kota," katanya.
"Ini juga adalah kesempatan baik bagi orang-orang karena COVID telah mencuri pekerjaan dari banyak orang."
Ia mengatakan sebelumnya ia sempat merencanakan perjalanan ke negara lain untuk merayakan tahun baru.
Namun, perempuan asal Jakarta ini harus menunda rencana tersebut dan bekerja lebih keras sehingga dapat mewujudkan keinginan tersebut tahun depan.
"Waktunya menabung karena saya bisa kerja full-time sekarang sehingga bisa menabung untuk liburan tahun depan," katanya.
Hendra Wijaya dan keluarganya hampir tidak pernah melewatkan pesta kembang api akhir tahun di Sydney, Australia
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'