Keseharian Busyro, sang Ketua KPK Baru di Mata Kolega dan Keluarga
Tolak Pakai Pengawalan karena Merasa seperti Ambulans
Sabtu, 27 November 2010 – 07:18 WIB
Salah seorang staf menuturkan, Busyro tak pernah rewel setiap pulang kampung. Lelaki 58 tahun itu tidak harus selalu naik pesawat. Dia bisa naik kereta api atau bahkan mobil. Beberapa karyawan sering memergoki pimpinan mereka itu menumpang mobil sampai Jogja. "Tapi, bawa sopir. Nggak mungkin dong disetir sendiri," ujar salah seorang karyawan.
Busyro memang salah seorang pimpinan KY yang paling rajin. Pimpinan lainnya sering absen dengan beragam alasan. Di antaranya, sibuk menjadi "dosen terbang", ada urusan di daerah, dan mengisi beragam seminar hukum. Busyro termasuk pimpinan KY yang hampir tiap hari berada di ruangannya, lantai lima gedung KY. Sekretaris Ketua KY Elza Faiz benar-benar merasakan kesederhanaan Busyro. Menurut dia, kendati menjadi "bos" di KY, Busyro tidak pernah sok-ngebos. Dia tidak rewel, tidak suka marah-marah, apalagi reaktif setiap menghadapi kesalahan bawahannya.
Busyro juga tidak terlalu berlagak elite. Elza menceritakan, suatu ketika dirinya pernah diajak makan oleh pimpinannya itu ke sebuah rumah makan Arab tak jauh dari gedung KY. Maklum, Busyro memang penggemar berat nasi kebuli. Namun, karena restoran terlalu ramai, mereka urung makan makanan khas Timur Tengah itu. Busyro menyerah. Dia lantas mempersilakan Elza memilih menu makan malam.
Agak takut-takut, Elza yang arek Gresik itu menawari Busyro soto Lamongan. "Lho, kenapa enggak? Memangnya saya alergi soto? Soto Lamongan enak juga kok, ayo," ujar Elza menuturkan perkataan Busyro. Masalahnya, kata Elza, makanan berkuah itu tidak dijajakan di restoran. Soto Lamongan digelar di lapak pedagang kaki lima kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ternyata, Busyro juga tidak mempermasalahkan.
Meski menjadi pejabat negara saat dipercaya memimpin Komisi Yudisial (KY), Busyro Muqoddas dikenal para koleganya sebagai sosok yang sederhana. Apakah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408