Kesempatan Bruno Senna jadi Ayrton
Selasa, 08 Februari 2011 – 15:20 WIB
Dari sisi cerita karir, ini merupakan pembalasan atas cobaan yang didapati Senna dalam beberapa tahun terakhir. Setelah finis runner-up di ajang GP2 pada 2008, Senna mengira dia bakal dapat kokpit Honda untuk 2009. Eh, Honda malah mundur, dan Brawn GP (tim pengganti Honda) memilih pembalap senior Rubens Barrichello.
Senna pun lantas balapan sportscar setahun. Lalu, untuk 2010, dia memilih gabung tim kecil untuk meniti karir dari bawah. Nama tim waktu itu Campos Meta. Belum terjun, tim sudah bermasalah. Lalu ganti nama jadi Hispania (HRT), yang kemudian memiliki mobil terburuk di F1 2010.
Di penghujung 2010, Senna pun kesulitan cari tim lain. Di usia 27, dia sudah tidak lagi muda, dan ada banyak bintang muda lain yang memiliki potensi lebih.
Pada last minute, kesempatan gabung Lotus Renault GP sebagai pembalap cadangan muncul. Selain jadi cadangan, dia juga dijanjikan uji coba naik mobil Renault lama, untuk terus mengasah kemampuan. Saking last minute-nya, semua baru tahu ketika Renault meluncurkan mobil R31 pada 31 Januari lalu!
Bencana seseorang bisa menjadi keberuntungan yang lain. Ketika Robert Kubica cedera parah akibat kecelakaan reli, peluang besar didapatkan Bruno
BERITA TERKAIT
- Persib Bandung Kehilangan 2 Legiun Asing Melawan PSBS Biak, Bojan Hodak Siapkan Siasat
- Live Streaming Barito Putera Vs Persija dan Klasemen Liga 1
- Thailand Gagal Juara Piala AFF 2024, Masatada Ishii Bernasib Sama dengan Shin Tae Yong?
- Veddriq Leonardo Masuk Nominasi Atlet Terbaik Dunia, Ayo Beri Dukungan
- Bursa Transfer Liga 1: Sang Fenomenal Pulang ke Borneo FC
- Real Madrid vs Barcelona di Final Piala Super, Ancelotti: El Clasico Sangat Sulit Diprediksi