Kesempatan Menetap di Australia Untuk Ustadz, Pastor, dan Sejenisnya dari Indonesia
"Saat ini beberapa anak muda sudah menjadi imam pada salat tarawih karena beberapa dari mereka sudah memiliki hafalan Quran hingga 30 juz," tambahnya.
Tapi Teguh mengatakan, karena kebanyakan dari mereka masih kuliah, pihak masjid tidak mau membebani mereka dengan menjadi imam penuh.
"Karena itu memanggil imam-imam dari Indonesia adalah salah satu solusinya," katanya.
Tapi untuk mendatangkan ustadz ke Australia, Teguh menegaskan jika IMCV benar-benar selektif sebelum memberikan sponsor.
Photo: (Kiri ke kanan): Teguh Iskanto bersama Ustadz Edwars; Meng Tak, anggota parlemen Victoria; dan Bapak Awad, pengurusMasjid Westall. (Foto: IMCV, Fidinny Izzaturrahmi Hamid.)
Tantangan budaya tak jadi masalah
Pastor Pater Redempt Jawa adalah salah satu pemuka agama yang masuk ke Australia lewat visa kerja sejenis, dengan kategori visa 482.
Ia baru saja tiba di Melbourne beberapa bulan lalu, setelah dirinya mendapatkan penempatan untuk menjadi pastor di Melbourne.
Kepada ABC Indonesia, Pastor yang awalnya bergabung dengan Kongregasi Redemptoris Propinsi Indonesia yang berpusat di Sumba, mengatakan jika ia mendapatakan kesempatan menjadi misionaris di luar negeri karena kebutuhan misi yang diemban Kongregasinya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata