Kesempatan Menetap di Australia Untuk Ustadz, Pastor, dan Sejenisnya dari Indonesia
Demi meneruskan misi yang dipercayakan kepada Kongregasi Redemptoris Propinsi Oceania, yang mencakup Australia, Selandia Baru, dan Samoa, mereka kini membuka diri untuk misi bersama dengan para Redemptoris dari Indonesia, Vietnam dan India.
Tak semua mau berikan sponsor
Photo: Pastor Harry Sibuea mengatakan mendatangkan pekerjaan keagamaan sangat tergantung pada kebutuhan gereja. (Foto: Koleksi pribadi)
Sementara itu Pastor Harry Sibuea dari Gereja Shekinah di Melbourne lebih memilih menggunakan sumber daya manusia yang ada di Melbourne untuk membangun gerejanya yang beranggotakan 120 jemaat, yang termasuk gereja berskala menengah.
"Mungkin tergantung kebutuhan gereja kalau memang mereka butuh orang-orang yang memenuhi syarat" ujarnya kepada ABC.
Pastor Harry merasa gerejanya tidak perlu mendatangkan pekerja kegamaan dari Indonesia karena mereka memiliki "sistem memuridkan".
Tak hanya itu, hal lain yang menjadi pertimbangannya adalah biaya aplikasi visa dan biaya sponsor.
"Kalau gereja medium mensponsori keluarga tidak mudah, karena takutnya bisa kena masalah keuangan".
"It's a big thing buat kita," ungkapnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata