Kesenjangan Ekonomi di Sydney Makin Terasa karena Lockdown COVID-19

Kesenjangan Ekonomi di Sydney Makin Terasa karena Lockdown COVID-19
'Lockdown' di Sydney semakin memperlebar kesenjangan kehidupan warga, antara mereka yang sudah kesulitan dengan yang tidak. (ABC News: Mridula Amin)

Beberapa warga pendatang baru juga dilaporkan tidak dapat membayar sewa atau cicilan rumah mereka.

Pusat komunitas tersebut mengirimkan 800 kotak makanan sehari dengan bantuan warga lainnya, dengan pasokan tambahan dari yayasan Foodbank untuk memenuhi permintaan.

Daftar pengiriman Rosanna beragam, dari pinggiran barat daya kota Sydney hingga warga lainnya, seperti Elena.

"Yang membedakan daftar kali ini terdiri dari 80 persen perempuan, dan mayoritas mengurus dua atau lebih anak usia sekolah," kata Rosanna.

Menurutnya para ibu bisa mendapatkan diskon jika anak-anak mereka masih sekolah.

"[Sekarang] mereka home-schooling dan mereka tidak bisa memesan secara online dari [supermarket] Woolworths atau Coles, mereka tidak mampu membelinya."

Sejak berpisah dari pasangannya di 2018, Elena yang tidak bisa mengendarai mobil harus mengandalkan komunitas 'single mother' lainnya.

Elena, pendatang dari Rusia, juga terpaksa mengandalkan makanan darurat dari yayasan Addi Road, sehingga ia bisa membayar sewa apartemen.

Ahli epidemiologi Deakin University, Sharon Brennan-Olsen, mengatakan Sydney sedang mengulangi pola ketidaksetaraan di Melbourne yang disebabkan oleh lockdown

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News