Kesenjangan Jawa-Luar Jawa Picu Pemekaran
Selasa, 24 Februari 2009 – 18:17 WIB
“Jika potensi gas di sepanjang 700 km pantai Sulawesi Barat tergarap secara sempurna, empat atau lima tahun ke depan Sulawesi Barat tidak lagi butuh Dana Alokasi Umum (DAU) yang dikucurkan oleh pemerintah,” tegasnya.
Baca Juga:
Dalam diskusi yang sama, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyebut lima hal penyebab utama munculnya aspirasi pemekaran wilayah. Satu di antaranya adalah karena kurang legitimate-nya gubernur atau bupati daerah setempat. “Kurangnya legitimasi gubernur atau bupati saat ini juga menjadi salah satu pemicu kuatnya aspirasi pemekaran wilayah,” tegas Alex Noerdin.
Selain kurang legitimasi, lanjutnya, pembangunan yang dilaksanakan mirip dengan pola pembangunan Jawa dan luar Jawa. Gubernur dan bupati hanya terkonsentrasi membangun semua infrastruktur di ibukota provinsi atau kabupaten. Daerah-daerah pinggiran dibiarkan berkutat dengan kemiskinan.
“Padahal untuk wilayah luar Jawa, APBD merupakan sandaran utama untuk pergerakan ekonomi rakyat. Jika APBD itu hanya beredar di ibukota provinsi atau kabupaten, maka masyarakat pada akhirnya terdorong untuk membangun provinsi atau kabupaten baru, dengan harapan juga memiliki APBD sendiri. Jadi konteksnya mengakali uang pusat,” ujar Alex Noerdin.
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh menegaskan, kuatnya aspirasi pemekaran yang terjadi di luar Pulau Jawa pasca-tumbangnya
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Petinggi PT PGN
- Wamenag Ajak Pejabat Negara Teladani Akhlak Rasul
- Petugas Imigrasi Boleh Bawa Senpi, Sahroni: Awas Kalau Petantang-petenteng
- Komisi III Tinjau Lokasi Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Ngeri!
- Bea Cukai Kembangkan Potensi Pelaku Usaha Lewat UMKM Fair 2024
- Jenderal Sigit Sampaikan Hal Ini saat Temui Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air