Kesepakatan Kompensasi di Uluru Summit
Warga Aborijin di Tasmania akan berjuang untuk sebuah kesepakatan kompensasi sebagai bagian dari perjajian nasional dalam sebuah pertemuan bersejarah mengenai pengakuan konstitusional di Uluru.
Sebanyak 12 orang delegasi Aborijin dari seluruh Australia akan menyatakan posisi mereka dalam sebuah konvensi akbar di Australia Tengah pekan ini. Tujuan dari konvensi itu adalah membahas sebuah proposal yang membuka peluang referendum untuk mengakui sejarah masyarakat Aborijin dalam konstitusi Australia dan membuka peluang reformasi lainnya.
Penulis dan aktivis asal Tasmania, Michael Mansell, melihat pertemuan puncak di Uluru ini sebagai platform penting untuk menekan reformasi yang berani.
Dia yakin Pemerintah Federal harus mempertimbangkan sebuah kesepakatan pengembalian tanah dan membayar kompensasi kepada warga Aborigin sebesar 3 persen dari PDB.
"Sangat jarang pertemuan semacam ini berlangsung," katanya.
Mansell mengatakan bahwa sebuah referendum untuk "mengakui " masyarakat Aborijin dalam konstitusi tidak memiliki potensi untuk memberikan pemberdayaan ekonomi.
"Mengapa kita menyia-nyiakan diri dengan formalitas di saat orang Aborigin Australia -jika anda melihat kondisi mereka di komunitas kami - mereka miskin, banyak dari mereka tidak memiliki tanah," katanya.
Namun delegasi Aborijin Tasmania sebaliknya akan mendorong kesepakatan untuk menyetujui :
• Penyelesaian lahan
• Pembentukan lembaga Aborijin nasional dengan kekuatan legislatif, dan lembaga ini diberikan jaminan anggaran dan otoritas ekslusif untuk menentukan prioritas program bagi warga Aborijin
• alokasi kursi bagi warga Aborijin di Parlemen
• Kompensasi sebesar 3 persen dari GDP bagi warga Aborijin selama 200 tahun
Pengakuan tidak menghasilkan keuntungan praktis
Michael Mansell mengatakan bahwa kompensasi akan "menyingkirkan birokrasi yang menghabiskan banyak uang".
"Saat ini kami mengemis ke departemen setiap tahun, memohon uang," katanya.
"Harus ada alokasi 2 atau 3 persen dari PDB yang disisihkan untuk orang Aborijin."
Informasi yang didapatkan ABC menunjukan bahwa delegasi dari negara bagian Victoria dan barat daya Australia Barat juga akan membuat pernyataan tentang perlunya sebuah perjanjian.
Mansell mengatakan bahwa dia percaya pengakuan terhadap orang Aborigin dan Torres Strait Islander dalam konstitusi Australia telah terbukti tidak bermakna.
"Tidak ada satupun manfaat praktis yang dirasakan orang Aborijin sebagai hasil dari pengakuan itu," katanya.
Warga Aborijin di Tasmania akan berjuang untuk sebuah kesepakatan kompensasi sebagai bagian dari perjajian nasional dalam sebuah pertemuan bersejarah mengenai pengakuan konstitusional di Uluru.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat