Kesiapan Guru Diragukan
Kamis, 03 Januari 2013 – 11:44 WIB
PONTIANAK--Pemerintah Indonesia akan menerapkan kurikulum pendidikan baru pada tahun ini. Siswa tidak lagi banyak menghafal, melainkan lebih banyak kurikulum berbasis sains. Pemerhati Pendidikan, DR Aswandi khawatir tenaga pendidik di Kalbar belum siap melaksanakannya. Untuk tingkat SD, katanya, saat ini ada 10 mata pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan lokal dan pengembangan diri.
”Itu kurikulum sudah dibahas sejak lama. Sejak 2009. Kalau dari kurikulum tidak ada masalah. Yang dikhawatirkan adalah kesiapan gurunya,” ungkap Aswandi, Rabu (2/1).
Baca Juga:
Aswandi telah mempelajari kurikulum baru tersebut. Beberapa konsep dalam kurikulum yakni siswa sekolah dasar tidak lagi dipaksakan menghafal, melainkan lebih banyak mengamati alam sekitarnya. Pelajaran ilmu pengetahuan alam dan pengetahuan sosial tidak lagi diajarkan secara khusus, melainkan digabung dengan pelajaran lain. Pelajaran Bahasa Inggris dijadikan ekstrakurikuler.
Baca Juga:
PONTIANAK--Pemerintah Indonesia akan menerapkan kurikulum pendidikan baru pada tahun ini. Siswa tidak lagi banyak menghafal, melainkan lebih banyak
BERITA TERKAIT
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas