Kesiapan Infrastruktur BBG Dikritisi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengkajian Energi dari Universitas Indonesia (UI), Iwa Garniwa mengkritik kebijakan pemerintah terkait penghematan energi. Menurut Iwa ada yang salah dalam konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) yang digaungkan pemerintah.
Sebab kebijakan itu tak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai, seperti pengadaan stasiun pengisian BBG di Jakarta dan sekitarnya.
"Saya pernah pakai BBG dan rumah saya kebetulan jauh dari Jakarta, nah persoalannya bahwa stasiun pengisian BBG itu saja masih sulit didapat. Nanti kalau sudah habis (BBG) mau beli gasnya dimana? Di Jakarta saja stasiun pengisian BBG susah nyarinya," keluh Iwa saat menjadi pembicara bertajuk 'Siapa Peduli Energi' di Puri Putri Room Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (21/3).
Permasalahan itu menjadi salah satu faktor keenganan masyarakat untuk beralih ke BBG, yang pada akhirnya justru menyulitkan dirinya sendiri.
"Masyarakat tidak mau disulitkan, kalau mereka sudah beralih ke BBG tapi susah pengisiannya, mereka juga enggan beralih," serunya.
Karenanya dia mengingatkan agar kebijakan itu juga harus diimbangi dengan ketersediaan stasiun pengisian BBG. Selain itu, kata Iwa, pemerintah juga harus terus mengkawal kebijakan yang sudah dikeluarkan agar berjalan dengan baik. (chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Pengkajian Energi dari Universitas Indonesia (UI), Iwa Garniwa mengkritik kebijakan pemerintah terkait penghematan energi. Menurut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram