Kesibukan Keluarga Cendana Jelang Peringatan Seribu Hari Wafatnya Pak Harto
Tommy-Mamiek Urusi di Solo, Mbak Tutut-Sigit di Jakarta
Rabu, 20 Oktober 2010 – 07:07 WIB

Tommy Soeharto (kanan), Mamiek (tengah) dan Bupati Begug Poernomosidi di Solo, Minggu (17/10). Foto : Radar Solo/JPNN
Bukan hanya kamar. Bahkan, sejak Minggu (17/10), 80 karyawan hotel itu mulai menyiapkan berbagai kebutuhan untuk konsumsi acara Kamis dan Jumat nanti. Misalnya, membeli bahan-bahan makanan yang akan dimasak.
"Kalau tidak dicicil sekarang, takutnya nanti tidak bisa selesai maksimal. Selain kamar, kami diserahi katering untuk acara nanti," beber wanita berambut sebahu itu.
Meski hotel tersebut milik putra bungsu Soeharto, kata Vita, panggilan Kartika Oktavia, manajemen Lor In tetap dibayar untuk kamar serta katering yang dipakai dalam acara nanti. Hanya, dia tidak mau menyebutkan nominal biaya yang harus dibayar keluarga Cendana ke Lor In.
"Kami bukan sponsor, sehingga ya dibayar profesional. Hanya, harga yang kami berikan ke panitia lebih miring. Soal nominalnya, itu rahasia manajemen," ujar Vita.
Peringatan seribu hari wafatnya mantan Presiden Soeharto yang jatuh pada 22 Oktober lusa membuat keluarga Cendana sibuk. Terutama menyiapkan upacara
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara