Kesimpulan Komnas HAM Soal Tewasnya Demonstran Penolak Tambang di Parigi
Hasil interview Komnas HAM dari keluarga almarhum menjelaskan bahwa proyektil di tubuh Erfadi berasal dari aparat dan mengenai bagian belakang sebelah kiri tembus di bagian dada korban.
"Ini terlihat dari kondisi luka sebagaimana yang dijelaskan oleh pihak puskesmas saat lakukan visum dan mengangkat proyektil yang tersisa dan hinggap di bagian tubuh korban," beber Dedi.
Komnas HAM pun meminta ada langkah saintifik terkait perjalanan peluru di ruang udara dari senjata api pada sasaran tertentu, dalam hal ini terhadap Erfadi.
Baca Juga: Gerombolan Bermotor Mengamuk, Pagar Masjid di Surabaya Didobrak Sambil Teriak-Teriak
"Uji balistik juga menjadi sangat penting dilakukan untuk membandingkan anak peluru yang di temukan di TKP, dengan anak peluru pada senjata yang dicurigai, dan menentukan siapa pelaku penembakan hingga dari jarak tembak berapa pelaku melepaskan tembakan," beber Dedi. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Komnas HAM RI berkesimpulan bahwa demonstran penolak perusahaan tambang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) bernama Erfadi tewas karena ada proyektil yang tertanam di tubuh yang bersangkutan.
Redaktur : Budi
Reporter : Aristo Setiawan
- Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Pilgub Sulteng Sengit: Anwar Hafid Melemah, Ahmad Ali Menguat
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Kampanye di Sulteng, Kaesang: Ahmad Ali Punya Hubungan Baik dengan Presiden & Wapres
- Warga Menjarah Truk Tambang Saat Rusuh di PIK 2 Tangerang