Kesimpulan Pakar Digital Forensik Mabes Polri Dinilai Tidak Ilmiah
jpnn.com - JAKARTA - Ahli digital forensik Rismon Sianipar menganggap bahwa kesimpulan ahli forensik dari Puslabfor Mabes Polri, AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar terkait gerakan mencurigakan Jessica Kumala Wongso terlalu dangkal. Sebab, Nuh hanya mengolah bahan digital dengan tools yang ada dalam software.
"Sebaiknya dibuat dulu model, dibuat tepi-tepinya, dicarikan pada frame yang diduga ada tindakan mencurigakan. Bukan sekonyong-konyong menyimpulkan melalui pengamatan visual. Jangan hanya mengandalkan tools, tetapi analisa lebih jauh itu yang dibutuhkan," kata Rismon dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin di PN Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Oleh karena itu, dia meragukan hasil analisis Nuh yang hanya berdasarkan pengamatan visual tersebut. Bahkan, Rismon menilai, kesimpulan Nuh melanggar prinsip keilmuan digital forensik.
"Seharusnya, ahli tidak hanya mengubah level filter gama lalu bercerita dan menyimpulkan, ada gerakan seperti menaruh sesuatu. Hal itu tidak ilmiah dan bersifat subjektif, serta tidak biasa dilakukan oleh ahli digital forensik pada umumnya," tegas Rismon. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Ahli digital forensik Rismon Sianipar menganggap bahwa kesimpulan ahli forensik dari Puslabfor Mabes Polri, AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kerugian Negara Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau Lebih dari Rp 130 Miliar
- Aset Sandra Dewi Ikut Dirampas Negara, Kuasa Hukum Harvey Moeis Tak Terima
- Polda Metro Jaya Turunkan Tim Selidiki Temuan Mayat di TPU Menteng Pulo
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Gagalkan 9 Kilo Sabu-Sabu Beredar di Kota Bandung
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi