Kestabilan Rupiah Lebih Dipengaruhi Kepastian Kebijakan
Rabu, 30 Mei 2012 – 18:07 WIB
JAKARTA – Sekertaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai dikeluarkannya instrumen moneter term deposite valuta asing (valas) untuk menarik ekses likuiditas valas di perbankan, tidak menjamin bisa menstabilkan nilai tukar rupiah. Kendati demikian, dia menyambut baik dikeluarkannya instrumen moneter yang menyasar kepada valas ini, karena kebutuhan dollar AS di dalam negeri sendiri masih cukup besar. “Ini untuk menjaga likuiditas. Jadi term deposite valas menurut saya perlu juga,”imbuhnya.
Menurutnya, kepastian kebijakan lah yang menjadi tolak ukur yang paling penting dalam menstabilkan nilai tukar rupiah.
Baca Juga:
“Ini (term deposite valas) tidak menjamin untuk stabilkan rupiah, karena yang mendorong rupiah stabil bagaimana sebetulnya environment kepastian hukum baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi bukan hanya term deposite tetapi kepastian kebijakan,”ujar Aviliani di Jakarta, Rabu (30/5).
Baca Juga:
JAKARTA – Sekertaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai dikeluarkannya instrumen moneter term deposite valuta asing (valas) untuk
BERITA TERKAIT
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren
- Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini 11 Januari, Jadi Sebegini Per Gram
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit