Kestabilan Rupiah Lebih Dipengaruhi Kepastian Kebijakan
Rabu, 30 Mei 2012 – 18:07 WIB
Senada dengan Aviliani, Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakkan, langkah BI sudah tepat untuk menerapkan kebijakan moneter term deposite valas secara jangka pendek. “Saya setuju 200 persen dengan kebijakan ini,” terangnya.
Menurtnya, kebijakan BI yang baru ini akan mengamankan stok valas di dalam negeri, sehingga bisa tersedia dalam jumlah yang memadai yang pada gilirannya dapat menstabilisasi rupiah dan mempersempit ruang gerak spekulan di pasar uang.
“Tapi memang pelemahan rupiah yang belakangan terjadi murni karena sentimen global akibat Yunani belum juga mampu selesaikan pemulihan ekonominya. Paling tidak kita lihat sampai dengan 17 Juni ini bagaimana keberlangsungan ekonomi Yunani ke depan,” urainya.
Apalagi tambahnya, sebelumnya BI sudah mengeluarkan aturan bahwa setiap transaksi valas wajib ada transaction underlying-nya sehingga tidak bisa lagi untuk menjadi ajang spekulasi.
JAKARTA – Sekertaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai dikeluarkannya instrumen moneter term deposite valuta asing (valas) untuk
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia