Kesusahan Cari Pekerja Lokal, Perkebunan Adat Aborijin Pekerjakan Backpacker
"Kami mengatakan kepada mereka untuk tak pergi ke mana-mana atau pergi ke pub. Beberapa dari mereka pergi, tapi mereka secara bertahap akan bekerja, melakukan pekerjaan itu," akunya.
Backpacker penuhi celah kerja
Untuk membuat perkebunan sebagai tempat bekerja yang lebih menarik, ada rencana untuk mendiversifikasi perkebunan dan menumbuhkan lebih banyak jenis tanaman.
Sementara itu, Paul telah mengandalkan para backpacker (turis berbujet rendah) untuk menjaga agar bisnis semangkanya tetap menguntungkan.
Ia mengatakan, itu adalah skenario yang tak unik bagi perkebunan dan komunitas yang terisolasi, dengan banyak wilayah kebun buah tengah berjuang untuk menarik para pekerja lokal.
"Anda memilih wilayah seperti Bundaberg. Mereka mungkin merekrut pekerjaan sebanyak 12 bulan dalam setahun. Tempat ini juga menjadi salah satu tingkat pengangguran tertinggi di Australia," jelas Paul.
Vin mengatakan, pengembangan pusat hortikultura di dekat Alekarenge juga lebih dari sekedar sebuah proyek pemenuhan lapangan kerja
"Ini adalah awal dari pengembangan lahan Aborijin di seluruh wilayah utara Australia," sebutnya.
Dari tanah kosong ke kebun anggur hijau yang subur, masyarakat pedalaman di Wilayah Utara Australia, kini, tengah mengalami transformasi berkat perkebunan
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki