Ketabahan Mereka yang Menderita Penyakit Langka (2-Habis)

Bersyukur Banyak Teman yang Beri Semangat Hidup

Ketabahan Mereka yang Menderita Penyakit Langka (2-Habis)
Foto : Tomy C Gutomo/JAWA POS
Hingga sekarang mengapa terjadi ITP atau idiopathic thrombocytopenic purpura memang belum terpecahkan. Secara harfiah, idiopathic berarti tidak diketahui penyebabnya. Thrombocytopenic berarti darah yang tidak cukup memiliki keping darah (trombosit). Sedangkan purpura berarti seseorang memiliki luka memar yang banyak atau berlebihan.

Secara medis, ITP diartikan suatu kelainan pada sel pembekuan darah, yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan perdarahan. Perdarahan terjadi umumnya pada kulit. Yakni, berupa bintik merah hingga ruam kebiruan. Selain itu, terjadi mimisan dan gusi berdarah.

ITP ada dua jenis. Yakni ITP akut, biasanya diderita anak-anak berusia 2–4 tahun. Jenis kedua, ITP kronik, biasanya diderita perempuan usia produktif 15-50 tahun. Namun, belakangan ITP juga bisa menimpa pria.

Becky mengetahui dirinya terkena ITP pada akhir 2005 lalu. Awalnya, Becky kerap mengalami sakit kepala dan migrain. Setiap pusing datang, Becky selalu melawannya dengan minum aspirin. Dan, itu sangat sering terjadi. Belakangan Becky baru tahu bahwa aspirin merupakan pantangan bagi penderita ITP.

Suatu kali, pada 19 November 2005, Becky janjian nonton film Harry Potter di Studio XXI Kelapa Gading bersama teman-temannya. Namun, menjelang berangkat ke bioskop, penggemar berat novel karya J.K. Rowling itu merasakan sakit kepala yang amat sangat. Badannya juga terasa pegal-pegal.

Tiga tahun berjuang melawan idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) membuat Rebecca Marthina terbiasa hidup ekstrahati-hati. Sebab, sembrono sedikit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News