Ketabahan Mereka yang Menderita Penyakit Langka (2-Habis)
Bersyukur Banyak Teman yang Beri Semangat Hidup
Kamis, 11 Desember 2008 – 09:10 WIB
Tepat seminggu, hasil analisis BMP keluar. Becky dinyatakan positif ITP. Sejak itu Becky harus menginsumsi delapan jenis obat yang harganya per dua minggu sekitar Rp 1,3 juta. Becky juga diperbolehkan pulang setelah trombositnya empat ribu.
Baru empat hari di kos, Becky mengalami perdarahan. Perutnya sakit luar biasa. Pada 17 Desember 2005, Becky pun kembali dilarikan ke RS Jakarta. Trombositnya terus turun hingga dua ribu. Rasa sakit di perutnya semakin menjadi. Saking sakitnya, Becky sampai berteriak-teriak. Pasien yang sekamar dengannya sampai harus dipindah karena sangat terganggu. ’’Mataku juga perdarahan. Badan juga dipenuhi bisul kecil dan bernanah. Nyeremin banget pokoknya,’’ kata Becky.
Dokter meminta Becky melakukan tranfusi trombosit. Awalnya Becky menolak. Penganut Kristen Protestan itu meyakini transfusi darah tidak diperbolehkan. Namun, ayahnya, L.D.J. Siahainenia, mengambil sikap lain. ’’Kamu harus sembuh,’’ kata Becky menirukan ucapan ayahnya saat itu. Ayah Becky pun menandatangani surat transfusi trombosit. Malam itu juga putri keempat Siahainenia itu masuk ruang ICU.
Teman-teman Becky malam itu juga mencarikan darah golongan A untuk kebutuhan tranfusi. Sebab, dokter mensyaratkan, darah yang ditransfusikan harus segar. Bukan yang sudah menginap. Kebutuhannya cukup banyak, 40 kantong. Berkat kegigihan teman-temannya, kebutuhan darah itu terpenuhi juga.
Tiga tahun berjuang melawan idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) membuat Rebecca Marthina terbiasa hidup ekstrahati-hati. Sebab, sembrono sedikit
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408