Ketagihan Main Games di Warnet, ABG Nekat Curi Sepeda Motor

Ketagihan Main Games di Warnet, ABG Nekat Curi Sepeda Motor
Pelaku kriminal yang tertangkap dan diborgol. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Dari hasil penyelidikan anggotanya, kata Sujoko sejauh ini para pelaku tersebut hanya mengaku sebagai pelaku ranmor saja. Sementara dugaan lain terkait pelaku kriminal jalanan belum ditemui bukti yang kuat. “Mereka tak mengaku (sebagai pelaku kriminal jalanan). Hanya curi motor saja mereka,” ujar Sujoko.

Total sepeda motor yang dicuri oleh komplotan ini diakui Sujoko, lebih dari sepuluh unit namun demikian, yang sesuai dengan laporan kehilangan sepeda motor di Kepolisian hanya lima unit.”Tiga di Sagulung, dua di Batuaji. Mereka mengaku sudah sering (mencuri sepeda motor) tapi tak ingat berapa banyak,” katanya.

Berdasarkan pengakuan para pelaku sambung Sujoko, para pelaku ini nekad mencuri sepeda motor karena sudah terbiasa menghabiskan waktu di warung internet. “Mereka kecanduan game online. Tak ada duit makanya nekad nyolong motor orang. Motor curian dijual dengan harga yang murah agar bisa main warnet,” terang Sujoko.

Fhr seorang tersangka yang pernah dipenjara karena kasus serupa (residivis) mengakui hal itu. Mereka mencuri sepeda motor hanya untuk bersenang-senang. Sepeda motor curian dijual murah agar uang hasil penjualan itu dipergunakan untuk sewa warnet. “Sering di Tembesi dan Genta kami main (warnet),” ujar Fhr.

Kelompok mereka kata Fhr merupakan kelompok remaja putus sekolah yang tak memiliki kesibukan yang lain selain bermain warnet. Mereka terbiasa bermain warnet karena memang tidak ada larang bagi mereka untuk berlama-lama di warnet bahkan sampai larut malam.

Menanggapi itu Sujoko kembali mengingatkan kepada seluruh warga Batuaji yang memiliki anak remaja atau usia sekolah agar jangan pernah lengah mengawasi aktifitas anak di luar rumah ataupun sekolah. Pengawasan dan perhatian orangtua sangat dibutuhkan untuk menghindari anak berhadapan dengan hukum seperti itu.

“Kuncinya di orangtua. Masa anak main sampai malam tak dicari. Itukan pembiaran. Ini harus disadari oleh kita semua. Jaga anak kita baik-baik,” imbau Sujoko.

Kepada pihak instansi pemerintah terkait, Sujoko juga berharap agar rutin melakukan pengawasan dan penindakan terhadap warnet yang menyalagi aturan. “Kalau sampai ada anak usia sekolah main berjam-jam dan dibiarkan itu sudah melanggar aturan. Tindak tegas saja warnet seperti itu,” tutur Sujoko. (eja)


Polsek Batuaji kembali meringkus kelompok remaja putus sekolah karena terlibat kasus pencurian sepeda motor, Minggu (18/2).


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News