Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi

Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa alat penilai psikologis yang digunakan tidak tepat. (Facebook: Tasmania Police)

Loganathan mengatakan pendapat Dr Blake adalah bahwa alat penilaian tersebut tidak seharusnya digunakan untuk kliennya dan CCT terus menggunakannya untuk mereka yang masuk dalam Kategori B.

Di pengadilan, psikolog lainnya, Dr Emma Collins juga mengatakan Static-99R tidak seharusnya digunakan untuk mereka yang masuk Kategori B.

Alat tersebut dikembangkan oleh peneliti Kanada dan Inggris

Menurut petunjuk manual Static-9R, pelanggar Kategori B termasuk mengirim SMS bernada seksual, melakukan tindakan seksual bersama-sama di tempat publik, dan melakukan tindakan senonoh tanpa adanya motif seksual.

Static-99R ini dikembangkan oleh para peneliti di Inggris dan Kanada dan digunakan untuk menilai kasus di mana terjadi pelanggaran seksual dengan korban yang diketahui.

Perwakilan Community Corrections di pengadilan, Emily Drysdale, yang tidak  melakukan sendiri penilaian tersebut mengatakan penilaian dilakukan dengan asumsi adanya pelanggaran seksual yang terjadi.

"Komunikasi saya dengan manajemen senior adalah bahwa ini sudah diterapkan dengan benar," katanya di persidangan.

Dia mengatakan CCT tidak memiliki pendapat apakah pria tersebut harus masuk dalam Daftar Pelaku Pelanggaran Seksual atau tidak, dan itu diserahkan kepada keputusan pengadilan.

Persidangan masih akan dilanjutkan.

Seorang migran asal Nepal yang ketahuan sedang masturbasi di mobilnya terancam dideportasi dari Australia jika dia masuk ke dalam kategori pelaku pelanggaran seksual

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News