Ketahuilah, Ada Paket Belajar Online Faber Castell
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati pendidikan Saufi Sauniawati menilai, metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan di Indonesia selama masa pandemi COVID-19, tidak maksimal.
Sebab, Indonesia belum siap menghadapi PJJ, berbeda dengan negara lain.
Saufi menjelaskan selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam menerapkan PJJ. Terutama masalah sinyal, khususnya di daerah perdalaman/perdesaan.
Kemudian kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kouta/paket internet.
Saufi juga mengomentari masalah pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Ada banyak hal yang perlu disiapkan orang tua dan anak.
Dimulai dengan cari aturan terkait dengan pembelajaran tatap muka di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan penerapakn protokol kesehatan secara ketat, dan kembali mendisiplinkan jam tidur dan jam bangun.
"Meski PTM terbatas akan diterapkan, PJJ juga akan tetap ada, seperti yang diungkap oleh Mendikbud Madiem Makarim," kata Saufi dalam keterangannya, Selasa (20/4).
Menurut Saufi, karena PTM belum 100 persen maka orang tua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang.
Paket belajar online Faber Castell memang diciptakan berdasarkan hasil survei terkait proses PJJ selama masa pandemi COVID-19.
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- Nadiem Makarim: Indonesia Melakukan Transformasi Pendidikan Besar-besaran Dalam 5 Tahun
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Ada Misa Agung, 208 Sekolah di Jakarta Belajar Jarak Jauh pada 5 September
- Ketua Honorer Laporkan Presiden Jokowi & 2 Menteri ke Komnas HAM
- Nadiem Makarim Sebut Tranformasi Pendidikan 5 Tahun Terakhir Berhasil