Ketahuilah, di Nusakambangan Para Napi Terorisme Kerap Berulah

Ketahuilah, di Nusakambangan Para Napi Terorisme Kerap Berulah
Kalapas Pasir Putih, Hendra Eka Putra (dua dari kanan) bersama Abu Bakar Basyir. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - NUSAKAMBANGAN dikenal sebagai pulau penjara. Bahkan, mendapat julukan baru sebagai pulau eksekusi.

Sipir yang biasanya digambarkan menjadi penguasa penjara dalam berbagai film, sangat bertolak belakang dengan kondisi pulau penjara itu. Napi terorisme kerap menjajal nyali sipir. Kondisi alam Nusakambangan juga mengancam nyawa.

Keberadaan narapidana terorisme kelas wahid, seperti Amman Abdurrahman serta dua terpidana mati terorisme Iwan Darmawan dan Achmad Hasan membuat Lapas Pasir Putih, Nusakambangan makin panas. Bulu kuduk makin berdiri dengan tambahan Terpidana Mati Kasus Narkotika Freddy Budiman.

Hendra Eka Putra,43, yang baru tiga hari melepas jabatan Kalapas Pasir Putih  Kamis lalu (19/5), menceritakan pahit getirnya bergelut menjaga napi extra ordinary selama lebih dari 2,5 tahun di lapas super maximum security tersebut. 

Di lapas yang dijaganya itu ada 205 narapidana. 23 diantaranya merupakan terpidana kasus terorisme. Lalu, ada pula 19 terpidana mati yang dua diantaranya dari kasus terorisme.

Tujuh belas napi sisanya dari kasus narkotika dan pidana umum. Untuk napi dengan vonis penjara seumur hidup jumlahnya 29 orang.  

”Memang napi kasus terorisme yang sikapnya kerap memberikan sebuah tantangan untuk para sipir. Padahal, kami ini hanya ingin bekerja dan melayani dengan baik,” tutur Kalapas kelahiran Palembang tersebut.

Kejadian paling banyak, adalah rusaknya pintu sel. Di Lapas Pasir Putih, setiap narapidana di sel dengan dua pintu. Kedua pintu itu otomatis terbuka dan tertutup.

NUSAKAMBANGAN dikenal sebagai pulau penjara. Bahkan, mendapat julukan baru sebagai pulau eksekusi. Sipir yang biasanya digambarkan menjadi penguasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News