Ketahuilah, Indonesia Memang Lokasi Favorit Skimming
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti keamanan siber dari CISSREC Ibnu Dwi Cahyo menuturkan bahwa dunia perbankan di Indonesia memang cukup rawan menjadi sasaran aksi skimming (pencurian data).
Apalagi, berdasar data yang diperoleh dari kepolisian Uni Eropa, Indonesia menjadi peringkat ketujuh lokasi favorit para pelaku skimming. Dalam laporan tersebut, Indonesia dan Bali dibedakan.
”Bali menurut Europol (kepolisian Uni Eropa) menjadi lokasi ketiga terfavorit para pelaku skimming ATM,” ujar dia kepada Jawa Pos, Minggu (18/3).
Ibnu mengungkapkan, pada 2015 ada 5.500 kasus skimming ATM di dunia. Sebanyak 1.549 kasus di antaranya terjadi di Indonesia.
Artinya, lebih dari sepertiga kejahatan skimming ada di Indonesia. Salah satu contohnya, pada 2017 dua warga Bulgaria ditangkap di Bali karena melakukan aksi skimming.
”Fakta tersebut seharusnya mendorong perbankan di tanah air untuk meningkatkan standar keamanan ATM. Baik dari operating system, hardware, sampai pada pengamanan fisik,” tutur dia.
Soal pengamanan fisik seperti mesin ATM, Ibnu menilai aksi kejahatan tersebut lebih banyak dilakukan di daerah. Sebab, pengawasan lebih longgar.
Selain itu, masyarakat di daerah belum terlalu mengerti tentang skimming dan peralatan yang dipakai.
Data dari kepolisian Uni Eropa menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat ketujuh lokasi favorit para pelaku skimming.
- 7 Tips Keamanan Siber Internasional dari OctaFX, Turis Wajib Catat!
- Bobol Rekening BRI Rp 5,2 Miliar, Eks Pegawai Gunakan Modus Tak Biasa
- Duit Milik Mantan Wagub NTT Raib di BRI, Sebegini Banyaknya
- WNA ini Sedot Rekening Nasabah Bank Kalsel Hingga Rp 1,9 Miliar
- Duit Nasabah Bank Kalsel Rp 1,9 Miliar Raib, Pelaku Skimming Berada di Lapas
- Kombes Zulpan Ungkap Modus WN Estonia Membobol Dana Nasabah