Ketahuilah, Kebanyakan Daging Mengandung Bakteri Berbahaya
Tapi kesalahan keamanan makanan adalah masalah terbesar. "Tidak semua orang super waspada tentang keamanan makanan," kata Undurraga.
Banyak orang akan mencairkan ayam di lemari es mereka di atas selada mereka (praktik yang meningkatkan risiko bakteri dari daging akan berakhir di produk Anda) atau membiarkan anak-anak naik di keranjang belanjaan mereka di samping daging (hal ini tidak dianjurkan karena anak-anak bisa menyentuh daging atau terinfeksi bakteri yang bisa merembes keluar ke permukaan yang akan mereka sentuh).
"Ini adalah kesalahan keamanan-makanan yang bisa membuat orang sakit," tambah Undurraga.
Ini menunjukkan bahwa risiko tertular penyakit dari bakteri resisten antibiotik dari daging toko tidak lebih besar daripada risiko mendapatkan satu dari bakteri "biasa". Tetapi Anda mungkin mendapatkan infeksi yang lebih sulit obati jika Anda sakit.
Skenario itu terutama mengganggu populasi yang rentan, seperti anak-anak, wanita hamil, orang tua dan orang-orang yang immunocompromised.
"Bakteri resisten antibiotik biasanya masuk ke daging ketika petani menggunakan antibiotik pada hewan mereka untuk meningkatkan berat badan mereka dengan cepat. Ini adalah masalah sosial utama karena mendorong bakteri yang ada di hewan ini menjadi resisten terhadap antibiotik," pungkas Adalja. (fny/jpnn)
Laporan baru dari Kelompok Kerja Lingkungan telah menemukan bakteri yang resistan terhadap obat pada daging yang dijual di supermarket.
Redaktur & Reporter : Fany
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- MMI Dorong Generasi Muda Tingkatkan Gaya Hidup Sehat
- Tidak Ingin Daerah Kewanitaan Memiliki Bau Apek, Hindari Mengonsumsi 3 Makanan Ini
- Sediakan Daging Segar Berkualitas, PT Kreasi Indo Sejahtera Luncurkan Pilar Usaha Baru Dagari
- Wamentan Harvick Dorong Kabupaten Sorong Menjadi Lumbung Ternak di Papua Barat Daya
- Steakhouse Semi-Fine Dining di Bintaro, Hadirkan Daging Sapi Lokal Setara Wagyu