Ketahuilah, Masih Dibutuhkan 188 Ribu Guru SD Negeri
jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memerkirakan, tahun depan kebutuhan guru SD negeri mencapai 188 ribu orang lebih. Sejumlah solusi pemenuhan guru telah disiapkan.
Kebutuhan paling tinggai adalah untuk kelompok guru kelas yang mencapai 97.277 orang. Kemudian disusul guru pendidikan jasmani (penjas) sebanyak 64.203 orang dan guru muatan lokal (mulok) sejumlah 26.525 orang.
’’Prediksi kekurangan ini hanya untuk di SD negeri saja,’’ kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata kemarin (14/8).
Pejabat yang akrab disapa Pranata itu menuturkan, prediksi kekurangan guru itu mempertimbangkan tidak ada pengangkatan guru baru. Kemudian terjadi penambahan rombongan belajar akibat penambahan jumlah penduduk dan terjadi pengurangan guru akibat pensiun.
Menurut Pranata hitung-hitungan kebutuhan guru di SD negeri itu sudah memasukkan juga jumlah guru tidak tetap (GTT) atau guru non PNS.
Dia berharap melalui program rekrutmen PNS guru garis depan (GGD), kubuhan guru itu bisa terisi. Tahun ini kuota PNS guru garis depan mencapai 7.000 orang.
Dia juga berharap rekrutmen guru PNS tetap dibuka secara reguler. Namun dia menegaskan kewenangan membuka atau menyelenggarakan rekrutmen CPNS baru ada di tangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Pejabat yang hobi makan durian itu menjelaskan masalah lain kebutuhan guru di SD negeri adalah distribusi yang tidak merata. Guru-guru negeri di pinggiran kerap mengalami kekurangan guru.
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memerkirakan, tahun depan kebutuhan guru SD negeri mencapai 188 ribu orang lebih.
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life