Ketahuilah, Ortu Arief Poyuono Bernama Joko dan Riana
jpnn.com, JAKARTA - Arief Poyuono termasuk salah satu elite Partai Gerindra yang dikenal vokal. Dia bahkan tak segan-segan mengkritik pemerintah, termasuk ketika ketua umum partainya Prabowo Subianto sudah menjabat menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, pemerintahan Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin.
Kepada JPNN.com beberapa waktu lalu, Arief yang juga wakil ketua umum Partai Gerindra, mengungkap banyak hal mengenai latar belakangnya. Termasuk sebelum terjun ke politik.
"Selain politik, saya bekerja sebagai karyawan di perkebunan sawit. Ini pekerjaan saya yang tetap. Saya juga mengurus serikat pekerja BUMN walaupun masa jabatan saya sebentar lagi habis di tahun 2022. Kalau tidak dipilih lagi," ucap Arief.
Pria yang mengaku menghabiskan masa remajanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini ternyata anak desa dari Jawa Tengah.
Ibunya bernama Rianawati, dari Banyumas, yang menikah dengan Joko Sanjoyo. Latar belakang orang tuanya ini ikut berpengaruh pada cara Arief bersikap.
"Kalau orang Banyumas kan katanya bicara tanpa tedeng aling-aling, apa adanya. A ya A, putih ya putih. Hitam ya hitam," tukas mantan pramugara Merpati Nusantara ini.
Itu sebabnya, kata Arief, dirinya biasa bicara apa adanya. Jujur sesuai fakta. Dia bahkan terinspirasi oleh satu filsafat Mao Tse-Tung: Seek truth from facts.
"Itulah yang membuat saya berbicara apa adanya. Saya juga diajarkan ibu saya, beranilah kamu berkata jujur. Guru politik saya itu ibu saya sendiri," ungkap ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini.
Berikut Profil Arief Poyouono, Waketum Partai Gerindra, menjalani masa remaja di kawasan Tanjung Priok.
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan