Ketangguhan Fisiknya Jadi Role Model Paspampres

Ketangguhan Fisiknya Jadi Role Model Paspampres
NENEK HEBAT: Maria Albertina Matulessy dengan beberapa medali yang diraihnya di berbagai kejuaraan atletik. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

Saat masih muda, Tineke termasuk atlet andalan DKI Jakarta. Dia pernah tampil di lima ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Hebatnya lagi, dia mampu menguasai nomor-nomor lintasan sekaligus nomor-nomor lapangan. Di lintasan Tineke biasanya turun di nomor sprint 100 meter dan 200 meter. Sedangkan di lapangan dia tampil untuk nomor lompat jauh dan lompat jangkit.

Bagaimana dia masih bisa ”sangar” di lapangan di usianya yang begitu lanjut? Tineke mengungkapkan, kuncinya ada tiga. Yaitu, menjaga gaya hidup, pola makan, dan terus mengasah kekuatan otot-otot badan dengan berolahraga. Kunci ketiga itulah yang paling menonjol.

Berkat ketahanan dan kekuatannya sebagai atlet master di usia senja, sebulan yang lalu Tineke mendapat kehormatan diundang ke markas besar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Tanah Abang II, Jakarta. Dia diminta untuk memberikan pencerahan kepada para anggota Paspampres bagaimana caranya bisa tetap kuat di usia sepuh itu.

’’Sebenarnya sederhana saja. Saya bisa seperti ini karena mungkin dulu sejak kecil biasa hidup keras. Itu semakin terlatih begitu masuk Akademi Pendidikan Djasmani (APD), lalu ditambah lagi setelah menjadi atlet,’’ ungkapnya.

Jadwal full olahraga selama sepekan menjadi rutinitasnya. Apalagi setelah dia mengakhiri masa pengabdiannya sebagai guru honorer selama setengah abad di SMA Santa Ursula Jakarta pada 2004. Selain rutin berlatih atletik dan senam, perempuan yang kali terakhir mendaki gunung pada usia 70 tahun itu juga menekuni renang.

Selain di lapangan atletik, waktunya banyak dihabiskan di kolam renang. ’’Saya sekarang menjadi guru les renang. Itu saya lakukan karena saya tidak mau bergantung pada anak-anak. Yang penting, dalam melakukan semua itu, saya selalu menyesuaikan dengan kemampuan sendiri, tidak berlebihan. Sehingga, tubuh saya tetap sehat dan terjaga,’’ ucapnya.

Mempertahankan niat untuk terus berlatih ketika usia sudah tua memang tidak mudah. Berkali-kali dia diingatkan oleh sesama mantan atlet atau rekan-rekan sebayanya agar tidak berolahraga layaknya seorang atlet. Tapi, Tineke seolah tidak peduli. Dia terus menjalani rutinitasnya itu.

Sepanjang berkiprah di arena atletik, tidak sekali pun Tineke mengalami cedera. ’’Paling hanya sakit biasa, misalnya flu atau diare,’’ ungkapnya.

RAMBUTNYA sudah putih semua. Kulit wajahnya juga berhias keriput di sana-sini. Jalannya pun sudah tidak setegap atlet pada umumnya. Namun, begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News