Ketegangan Baru di Semenanjung Korea
Korut Ikut Latihan Perang, Jet Rusia Ikut Provokasi
Kamis, 09 Desember 2010 – 08:31 WIB
SEOUL - Semenanjung Korea memasuki ketegangan baru. Kemarin (8/12), tepat pada hari ketiga latihan tembak Angkatan Laut (AL) Korea Selatan (Korsel), Laksamana Mike Mullen berkunjung ke Seoul. Bersamaan dengan itu, Korea Utara (Korut) juga dilaporkan menggelar latihan tembak di perbatasan. "Tiongkok memiliki pengaruh yang unik (terhadap Korut). Karena itu, mereka juga punya tanggung jawab yang unik," ungkap Mullen. Sebagai sekutu, lanjut dia, sudah menjadi kewajiban Beijing ikut memperbaiki sikap Pyongyang terhadap Seoul. Apalagi, Tiongkok tidak hanya punya pengaruh kuat kepada Korut, tapi juga negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Mullen yang menjabat chairman kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat (AS) itu berkunjung ke Korsel demi menunjukkan solidaritas Negeri Paman Sam terhadap sekutunya. Di hadapan Jenderal Han Min-koo, perwira 64 tahun tersebut menegaskan kembali dukungan Washington kepada Seoul. "Komitmen kami untuk membela Korsel tak terbantahkan lagi," tandasnya sebagaimana dilansir Associated Press.
Dalam kesempatan itu, Mullen mengatakan bahwa tembakan artileri Korut ke Pulau Yeonpyeong yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korsel pada 23 November lalu sebagai tindakan ugal-ugalan dan sembrono. Karena itu, dia mengimbau Tiongkok yang tidak mengecam aksi Korut segera mengubah kebijakannya. Jika tidak, negeri yang dipimpin Presiden Hu Jintao itu juga harus ikut bertanggung jawab.
Baca Juga:
SEOUL - Semenanjung Korea memasuki ketegangan baru. Kemarin (8/12), tepat pada hari ketiga latihan tembak Angkatan Laut (AL) Korea Selatan (Korsel),
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan