Ketegangan Terjadi di Penjara di Hobart Karena Larangan Merokok
Seorang politisi dari Partai Hijau, Nick McKim mengatakan penjara harus mendanai sendiri "Program Penggantian Nikotin". "Idealnya program untuk menghentikan merokok ini diikuti dengan pendanaan tambahan," ujar McKim.
"Sekarang [Partai] Liberal memutuskan untuk tidak melakukan hal tersebut dan meminta penjara untuk mendanai sendiri, karenanya tak heran jika program ini menjadi lebih rumit."
Sementara itu, Kepala Penjara Risdon, Brian Edwards mengatakan bahwa pihaknya masih terus mengelola kasus yang jumlahnya sedikit ini.
Edwards telah meminta para narapidana untuk kembali menggunakan tempelan nikotin, sebelum ada program lain. Pihak penjara juga terus mengingatkan para narapidana soal bahaya merokok dengan rokok-rokok buatan sendiri. Informasi soal dampaknya bagi kesehatan pun sudah diberikan kepada narapidana.
Edwards mengingatkan bahwa tidak hanya Tasmania yang memiliki fenoma ini, tapi setiap negara bagian lain telah mengalami kasus ketidakpatuhan ini. Anna
Ada sejumlah klaim bahwa larangan merokok di Penjara Risdon, Hobart, Tasmania telah menyebabkan ketegangan meningkat. Sejumlah tahanan kekurangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat