Ketemu di Pasar, Pemuda Ponorogo Menikahi Nenek 76 Tahun
Baginya, jika dia sudah merasa mantap, hidup berumah tangga ini akan dia jalani dengan bahagia.
Saat acara pernikahan pun, sanak saudara hadir semua.
Demikian pula para tetangga bahkan perangkat desa. Ada kesan heboh dengan pernikahannya. Namun Ali justru merasa bahagia.
"Terserah orang mau ngomong apa. Yang penting kami bahagia. Semoga saya (bisa) membimbing keluarga," katanya.
Terpisah, kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Slahung, Tajul Mujahidin juga mengaku terkesan dengan pernikahan Ali-Yainem.
Dia mengatakan, selama menjadi kepala KUA sejak 2014, baru kali ini menemui peristiwa fenomenal menikahkan pasangan yang terpaut usia hampir setengah abad.
"Kalau untuk pembinaan pernikahan, kalau umur sekian (76 tahun) dengan umur sekian (29 tahun) ada yang katakan bisa, ada yang katakan sulit," katanya.
Oleh karena itu, usai menikahkan, Tajul Mujahidin berpesan kepada mempelai untuk saling menyamakan persepsi.
Pemuda Ponorogo itu mengaku awalnya iseng, ke pasar terus ketemu, lalu tanya mau atau tidak. Kalau mau ya lanjut. Alhamdulillah.
- Membawa Kemajuan Nyata, Khofifah-Emil Raih Dukungan Pelaku UMKM Ponorogo
- Sampai Kapan
- Pendaftaran PPPK 2024: Ada 691 Formasi di Ponorogo, Tenaga Teknis Paling Banyak
- Kasus Pembunuhan di Ponorogo, Polisi Tetapkan 4 Tersangka Baru
- 276 Kades di Ponorogo Segera Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan
- Korupsi PTSL di Ponorogo, 5 Perangkat Desa Jadi Tersangka Baru