Ketergantungan Impor Kedelai Harus Dikurangi
Kamis, 26 Juli 2012 – 01:02 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di DPR, Marwan Jafar mengatakan Pemerintah harus belajar dari ancaman mogok perajin tempe karena tingginya harga bahan baku kedelai. Masih tingginya angka impor kedelai yang mencapai 60 persen mewajibkan ada perhatian khusus di sektor pertanian bahan baku tempe. Marwan mengatakan kedelai dalam negeri hanya mampu memasok 800 ribu ton per tahun. Sementara tingkat kebutuhan konsumsi kedelai nasional mencapai tiga juta ton per tahun. "Cara yang bisa ditempuh adalah pengembangan petani kedelai lokal yang kualitasnya setara dengan kedelai impor," katanya.
"Agar ke depan kita tidak bergantung lagi dengan impor, atau setidaknya mengurangi angka impor," kata Marwan, Rabu (25/7).
Baca Juga:
Menurut Marwan, kenaikan harga kedelai memang di laur kewenangan Pemerintah Indonesia karena di negara importir yang dilanda kekeringan. Namun kata dia,ada hikmah yang menjadi catatan penting untuk pemerintah Indonesia bahwa target swasembada kedelai pada 2014 harus terus digenjot demi mengurangi ketergantungan impor kedelai.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di DPR, Marwan Jafar mengatakan Pemerintah harus belajar dari ancaman mogok perajin tempe
BERITA TERKAIT
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya
- Logistik Pilkada Bangka Barat Didistribusikan ke 341 TPS, Tak ada Wilayah Terpencil
- 2 Timses Paslon Terkena OTT, Sebegini Uang yang Disita