Keterlaluan Jika Anak Petinggi Polri Terduga Pelaku Onar Masih Diterima Masuk Akpol
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai anak petinggi Polri terduga pelaku penganiayaan terhadap calon taruna Akpol tak layak masuk Akademi Kepolisian.
"(Terduga) pelaku sudah selayaknya tidak diluluskan untuk menjadi anggota Tribrata," kata Reza dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (17/11).
Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) saat ini masih menyelidiki kasus anak Kombes diduga menganiaya calon taruna Akpol tersebut.
Terduga pelaku yang disebut-sebut anak petinggi Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes) itu ialah ERB.
Konon bapaknya bertugas di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Sementara korban yang babak belur dianiaya berinisial MFB (16).
Menurut Reza, polisi seharusnya tidak kesulitan memproses hukum kasus dugaan penganiayaan itu.
"Pelaku sudah dewasa. Bapaknya 'cuma' Kombes. Hitung-hitungan di atas kertas, tak sulit diproses hukum," lanjutnya.
Selain itu, jika dalam pemeriksaan terungkap bahwa perilaku onar si pelaku adalah buah dari pengasuhan orang tuanya, maka bapaknya perlu dipanggil oleh atasannya.
Reza Indragiri Amriel menilai keterlaluan jika anak petinggi Polri berpangkat kombes terduga pelaku onar masih diterima masuk Akpol -Akademi Kepolisian.
- Beredar Informasi Pelaku Penganiayaan di Toko Roti Sakit Jiwa, Polisi Jangan Langsung Percaya
- Karyawati Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Ungkap Fakta Ini di DPR
- Kronologi Penganiayaan Anak Bos Toko Roti, Kepala Korban Dihantam
- Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Sri Meilina dan Lady Aurellia Dicecar 35 Pertanyaan
- Pemkot Tangerang-KPPPA Sepakati Komitmen Penghapusan Kekerasan terhadap Anak & Perempuan
- Begini Tampang Pelaku Penganiayaan Karyawan Toko Roti, Mengaku Khilaf